Menghitung luas bangunan, terutama untuk rumah atau gedung dengan dua lantai, merupakan langkah penting dalam perencanaan konstruksi. Luas bangunan berhubungan erat dengan kebutuhan material, estimasi biaya pembangunan, hingga nilai properti di masa depan. Banyak orang yang masih bingung bagaimana cara menghitung luas bangunan 2 lantai dengan benar dan praktis. Artikel ini akan memberikan panduan detail yang dapat membantu Anda memahami metode perhitungan yang umum digunakan.
Daftar Isi

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam bidang konstruksi dan perencanaan bangunan, kami menyajikan informasi ini secara komprehensif agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas sebelum memulai proyek pembangunan.
Mengapa Perhitungan Luas Bangunan Penting?
Sebelum membahas langkah teknis, penting untuk memahami mengapa perhitungan luas bangunan harus dilakukan dengan benar:
- Estimasi Anggaran – Semakin luas bangunan, semakin besar pula biaya material, tenaga kerja, dan waktu pengerjaan yang dibutuhkan.
- Perizinan & Regulasi – Luas bangunan biasanya menjadi syarat dalam pengajuan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau PBG (Persetujuan Bangunan Gedung).
- Nilai Investasi – Properti dengan perhitungan luas yang tepat akan memiliki nilai jual dan nilai sewa yang lebih akurat di pasar.
- Efisiensi Desain – Dengan mengetahui luas bangunan, arsitek dapat mengoptimalkan tata ruang agar lebih fungsional.
Cara Menghitung Luas Bangunan 2 Lantai
1. Menggunakan Rumus Dasar
Secara umum, luas bangunan dapat dihitung dengan rumus:
Luas Bangunan Total = Luas Lantai 1 + Luas Lantai 2
Contoh:
- Luas lantai 1 = 100 m²
- Luas lantai 2 = 80 m²
Maka total luas bangunan = 100 + 80 = 180 m²
2. Memperhatikan Faktor Penunjang
Dalam perhitungan luas bangunan, ada beberapa faktor tambahan yang juga harus diperhatikan:
- Balkon → biasanya dihitung 50% dari luas asli.
- Teras → biasanya dihitung 50% – 100% tergantung desain.
- Garasi → bisa dihitung penuh (100%) atau sebagian (50%).
- Void atau Ruang Terbuka di Tengah Bangunan → tidak dihitung sebagai luas bangunan.
3. Mengacu pada Standar Perhitungan Konstruksi
Di Indonesia, perhitungan luas bangunan sering mengacu pada standar arsitektur dan konstruksi yang berlaku. Misalnya, untuk rumah tinggal, seluruh ruang tertutup biasanya dihitung 100%, sementara area semi-terbuka dihitung sebagian.
Contoh Perhitungan Luas Bangunan 2 Lantai
Misalnya, Anda memiliki desain rumah dengan detail berikut:
- Lantai 1: 120 m² (ruang tamu, kamar tidur, dapur, kamar mandi)
- Lantai 2: 100 m² (kamar tidur, ruang keluarga, balkon 20 m²)
- Teras: 12 m²
- Garasi: 20 m²
Perhitungannya:
- Lantai 1 = 120 m²
- Lantai 2 = 100 m²
- Balkon 20 m² x 50% = 10 m²
- Teras 12 m² x 50% = 6 m²
- Garasi 20 m² x 50% = 10 m²
Total luas bangunan = 120 + 100 + 10 + 6 + 10 = 246 m²
Tips Praktis dalam Menghitung Luas Bangunan 2 Lantai
- Gunakan denah bangunan → selalu hitung berdasarkan denah yang sudah dibuat arsitek.
- Pisahkan area tertutup dan semi-terbuka → untuk menghindari perhitungan berlebihan.
- Gunakan software desain → aplikasi desain rumah bisa membantu visualisasi dan perhitungan otomatis.
- Konsultasikan dengan profesional → untuk proyek besar, selalu libatkan arsitek atau konsultan konstruksi agar hasilnya akurat.
Kesimpulan
Menghitung luas bangunan 2 lantai tidaklah sulit jika Anda memahami konsep dasar dan aturan perhitungannya. Dengan mengetahui total luas bangunan, Anda bisa merencanakan kebutuhan material, menghitung biaya pembangunan, dan menentukan strategi desain dengan lebih tepat.
Perhitungan yang akurat bukan hanya membantu dari sisi teknis, tetapi juga meningkatkan nilai investasi properti Anda di masa depan.